Conference Proceedings
http://hdl.handle.net/20.500.14277/14
These papers were contributed by SEAFDEC/IFRDMD staff to various national and international Conferences2024-03-28T06:04:34ZKontribusi penting pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan di rawa lebak Pampangan
http://hdl.handle.net/20.500.14277/63
Kontribusi penting pemangku kepentingan dalam pengelolaan perikanan di rawa lebak Pampangan
Muthmainnah, Dina; Suryati, Ni Komang; Khotimah, Khusnul
Herlinda, Siti; Lakitan, Benyamin; Budiharjo, Widodo; Effendi, Irzal; Adriani, Dessy; Wijayanti, Marini; Anggana, Madyasta; Wulandari; Yonarta, Danang; Nunilahwati, Haperidah; Tanbiyaskur
Stakeholders are the individuals, groups, or institutions with interest in natural resources at a location, or the person who has the potential to influence activities and provide benefits or losses in the changing conditions. The study aimed to determine the role of stakeholders in the fisheries sector through an ecosystem approach as a component of fisheries management in the Pampangan swamp of Ogan Komering Ilir Regency. This research was conducted in 2016 by collecting the primary data in the field and secondary data from relevant agencies. The research location was Pampangan swamp of Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province. There were about ten samples in 10 villages using an opened questionnaire. Data were analyzed by tabulating the stakeholders’ interests and roles. The results showed that the stakeholders were the fishers, fish collector, traders, the government officer, and fish cultivators. Local government plays an important role in determining the management policy for inland fisheries.; Pemangku kepentingan adalah perorangan, kelompok, atau lembaga yang berkepentingan dengan sumber daya alam di suatu lokasi atau orang yang berpotensi mempengaruhi aktivitas di lokasi tersebut dan memberikan keuntungan atau kerugian jika terjadi perubahan kondisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran pemangku kepentingan pada sektor perikanan menggunakan pendekatan ekosistem di rawa lebak Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai komponen dari pengelolaan perikanan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei tahun 2016 menggunakan data primer di lapangan dan data sekunder dari instansi terkait. Lokasi penelitian adalah rawa lebak di Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah responden sedikitnya 10 orang perdesa pada 10 desa sample sepanjang perairan rawa lebak menggunakan kuesioner terbuka. Data dianalisis menggunakan tabulasi pemangku kepentingan, kepentingan dan peranannya. Hasil penelitian menunjukkan pemangku kepentingan sektor perikanan di rawa lebak Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan yaitu nelayan tangkap, pedagang pengumpul, pemerintah dan pembudidaya ikan. Pemerintah daerah memegang peranan penting dalam menentukan kebijakan pengelolaan perikanan perairan umum.
Text in Indonesian with English abstract.
2019-01-01T00:00:00ZKarakteristik sumberdaya ikan di Situ Gede, Tasikmalaya, Jawa Barat
http://hdl.handle.net/20.500.14277/62
Karakteristik sumberdaya ikan di Situ Gede, Tasikmalaya, Jawa Barat
Suryati, Ni Komang; Sawestri, Sevi; Muthmainnah, Dina
Herlinda, Siti; Lakitan, Benyamin; Budiharjo, Widodo; Effendi, Irzal; Adriani, Dessy; Wijayanti, Marini; Anggana, Madyasta; Wulandari; Yonarta, Danang; Nunilahwati, Haperidah; Tanbiyaskur
Situ Gede is one of the seven reservoirs in the Tasikmalaya City that has a function as fish resources, water resources, and tourism destination. Information regarding the characteristics of fish resources in the waters is still limited. This study aims to determine the characteristics of fish resources in Situ Gede. The results showed that the types of fish caught were tilapia (Oreochromis mossambicus), tawes (Barbonymus gonionotus) and snakehead (Channa striata). The fishing gears used are hook and line, cast net, and gill net. Based on the calculation of the fish stock at Situ Gede using the swept-area method, it has 16,404.89 kg of fish stock with area 74 ha. The composition of the fish caught during the study was 90% tilapia, 5% tawes, and 5% snakehead, with a total of 10 kg/catch. Fish resources in Situ Gede can be increased through restocking activities.; Situ Gede merupakan salah satu dari tujuh buah situ andalan Kota Tasikmalaya yang berfungsi sebagai sumberdaya ikan, sumberdaya air, dan sarana penunjang wisata. Informasi mengenai karakteristik sumberdaya ikan di perairan ini masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sumberdaya ikan di Situ Gede. Hasil penelitian menunjukkan jenis ikan yang terdapat di daerah ini yaitu ikan mujair (Oreochromis mossambicus), tawes (Barbonymus gonionotus) dan gabus (Channa striata). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan meliputi pancing (hook and line), jala (cast net), jaring insang (gill net). Berdasarkan hasil perhitungan kondisi stok terkini di Situ Gede dengan menggunakan metode swept-area, situ ini memiliki stok ikan sebesar 16.404,89 kg pada luasan sebesar 74 ha. Komposisi hasil satu kali tangkapan/tarikan ikan di perairan Situ Gede pada saat pengamatan terdiri dari ikan mujair 90%, tawes 5%, dan gabus 5%, dengan total tangkapan sebesar 10 kg. Sumberdaya ikan di Situ Gede dapat ditingkatkan melalui kegiatan restocking.
Text in Indonesian with English abstract.
2019-01-01T00:00:00ZIntegrated swamp management to promote sustainability of fish resources: Case study in Pampangan District, South Sumatra Province, Indonesia
http://hdl.handle.net/20.500.14277/59
Integrated swamp management to promote sustainability of fish resources: Case study in Pampangan District, South Sumatra Province, Indonesia
Muthmainnah, Dina; Prisantoso, Budi Iskandar
Taylor, William W.; Bartley, Devin M.; Goddard, Chris I.; Leonard, Nancy J.; Welcomme, Robin
Pampangan District is a floodplain area, containing 21 distinct swamps characterized by seasonal shifts in the aquatic and terrestrial environment. During the wet season, the floodplain is covered by water with a depth of 1–4 m, whereas during dry season it becomes dry land. Local people living around the swamps have seasonal activities as fishers during the wet season and as rice farmers during the dry season. The average gross income is 15,041,000 Indonesian rupiahs (Rp) per wet season from fisheries and Rp 10,445,000 per dry season from rice farming. The swamps in Pampangan District are managed in an integrated manner based on local regulations. During the wet season, the water bodies are managed as common property resources, wherein all community members are allowed to exploit fish resources. During the dry season, the landowners claim their plots of rice field to cultivate rice. However, some small pools within the rice field areas are inhabited by several species of fish that are kept as broodstock to supply young fish for the next wet season.
2016-01-01T00:00:00Z